Terkadang ketika kita dikecewakan oleh orang - orang yang telah kita sayangi dan orang yang telah kita percaya, kita pasti merasakan kekecewaan dan kesedihan yang mendalam.Bahkan, sangat sulit untuk melupakan apa yang telah terjadi dan apa yang telah di ukirnya bersama kita.
Seperti itulah yang saya rasakan ketika saya dikecewakan oleh orang yang saya sayangi. Saya adalah seorang manusia yang sempat melabuhkan hati saya kepada seseorang yang seiman. Tapi karena adanya suatu masalah yang melibatkan orang ketiga saya pun harus mengakhiri hubungan itu dengan rasa sedih yang mendalam. Kesedihan saya bukanlah karena saya tidak memiliki dia lagi sebagai kekasih, tetapi karena ketidakmampuan saya untuk menerima kekecewaan yang harus saya alami, karena begitu tulusnya saya kepadanya, begitu ingin nya saya berubah menjadi lebih baik ketika saya berhubungan dengannya, saya ingin memiliki hubungan yang sehat dan berjalan sesuai firman Tuhan. Saya juga ingin mengubahkan dia menjadi lebih baik. Karena ketulusan yang begitu dalam itulah yang membuat saya terluka, dan sulit bagi saya untuk melupakan nya.
Sulit buat saya ketika menerima kenyataan. Sulit bagi saya untuk memaafkannya. Tapi saya berdoa kepada Tuhan. Saya serahkan hidup saya sepenuhnya kedalam tanganNya. Meskipun saya akui sangat sulit, tapi semua itu perlahan menjadi lebih baik. Setiap saya berdoa saya tidaklah meminta untuk kembali padanya. Tetapi saya meminta Tuhan berikan yang terbaik, Tuhan jamah hati saya dan dia. Saya minta kepada Tuhan kedamaian hati. Sebab saya tidak ingin adanya permusuhan diantara saya dan dia, ataupun dia yang menjadi orang ketiga diantara kami. Saya selalu berusaha memberikan senyuman ketika saya bertemunya, saya selalu berusaha sabar ketika perempuan itu meng-sms saya untuk mengerti keadaanya, tapi dia tidak pernah berubah dan mengerti keadaan hati ini. Sebagai seorang laki-laki yang memiliki kasih akan ketulusannya, sangat sulit bagi saya menerima semuanya. Tetapi dikala saya menerima perlakuan itu, selalu saya berusaha membalas nya dengan kasih. Saya minta bimbingan Tuhan. Bagaimana saya harus bersikap yang berkenan di mata Tuhan. Bagaimana saya harus mengambil makna yang dalam dari semua yang saya hadapi.
Dengan bimbingan Tuhan saya berhasil lalui itu semua. Saya mampu mengahadapi nya dengan tetap memberikan kasih dan memaafkan. Dengan hati ikhlas dan sabar saya terima semua yang terjadi. Karena saya tahu rencana Tuhan itu indah pada waktunya (Pengkhotbah 3:11a). Dia tidak akan memberikan ujian yang melebihi kekuatan kita.Dia memberikan ujian yang berat, karena Dia ingin kita lebih mengenal Dia dan Dia tahu bahwa kita mampu manghadapinya.
So, buat anda yang merasakan kekecewaan dan luka yang seperti saya alami, adalah hal yang baik jika anda memaafkan dan memberikan kasih kepada dia yang melukai hati anda (Mat 5:44, Luk 6:27, Luk 6:35). Tetaplah mendoakanya karena hanya melalui doa lah, dia yang melukai hati anda akan menyadari kesalahannya kelak. Biarkan Tuhan yang bekerja didalam hidup dan masalah anda.
GBU :)

                                        Original artikel www.gema.sabda.org